Senin, 19 Juli 2010
Pentingnya Madu Untuk Anak
Penelitian di Puslitbang Gizi Bogor mengungkapkan, anak yang mengonsumsi madu setiap hari lebih jarang terserang demam dan pilek, meningkat nafsu makannya, dan bertambah frekuensi makannya, sehingga konsumsi energi dan protein juga meningkat. Ini berarti, daya tahan tubuh si kecil meningkat pula.
Manfaat kesehatan pemberian madu yang tampak dalam penelitian tersebut, antara lain, disebabkan madu merupakan makanan yang mengandung aneka zat gizi, seperti karbohidrat, asam amino, vitamin (B, C dan E) dan mineral (zat besi, kalium, natrium, dan lainnya); dan karena mengandung senyawa yang bersifat membunuh bakteri
Secara medis, tidak dianjurkan untuk memberi madu pada bayi berusia kurang dari satu tahun, karena madu bisa mengandung spora bakteria Clostridium botulinum. Bakteri ini memproduksi zat beracun yang bisa menyebabkan penyakit botulisme pada bayi. Penyakit ini sangat serius, meski kejadiannya jarang.
Penyakit jenis keracunan makanan ini akan mengganggu sistem persarafan bayi dan bisa memberi akibat fatal. Pada bayi, bakteria baik di saluran cerna belum selengkap orang dewasa. Padahal, bakteria baik ini bisa mengatasi spora botulisme dan mencegahnya berkembang biak. Sehingga, secara otomatis tidak akan terjadi pembentukan zat beracun yang berbahaya tersebut.
Berikut gejala botulisme:
Terjadi kelumpuhan otot.
Bayi tidak bisa buang air besar (atau justru diare, mual, muntah).
Lengan, kaki dan lehernya lunglai.
Menangis lemah (akibat kelemahan otot).
Tidak kuat menyusu.
Lesu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar