Bagi anda yang ingin mesan madu hubungi kami ke: 00967714308986 atau Email: abu.ishaq85@gmail.com Terimakasih.

Marquee

Sabtu, 23 April 2011

JINTAN HITAM YANG MENAKJUBKAN


Begitu besar khasiatnya, jintan hitam juga diberi sebutan Habbatul baraka, karena membawa berkah kesembuhan bagi manusia. Para ilmuwan pun ramai-ramai meneliti keampuhannya. Ingin tahu hasilnya ?

ANDA tentu kenal jintan atau jintan putih yang dipakai untuk membuat bumbu opor, gulai, dan kari. Nah, jintan hitam yang menjadi pembicaraan hangat belakangan ini, tidak mirip sama sekali dalam bentuk, rasa (kalau digigit) maupun kegunaannya dengan jintan putih. Jangan terkecoh, memang jintan hitam yang dipakai sebagai obat, bukan kerabat jintan yang selalu hadir sebagai bumbu dapur kita.

Mengapa jintan hitam direkomendasikan sebagai obat mujarab untuk begitu banyak penyakit? Betulkah begitu besar khasiat si biji hitam ini?

Kalau ditelurusuri sejarahnya, jintan hitam yang dikenal sebagai habbatus sauda atau biji yang menyenangkan, sudah dikenal dan dipakai selama lebih dari dua ribu tahun oleh orang-orang di jazirah Arab. Nama lainnya adalah babbatul baraka, biji yang membawa berkah, karena bagi orang muslim, jintan hitam merupakan anugerah yang membawa berkah, karena bagi orang muslim, jintan hitam merupakan anugerah Allah bagi manusia. Anjuran Nabi Muhammad SAW untuk memakai jintan hitam pun dicatat dalam sebuah hadits yang berbunyi : “Tetaplah berobat dengan habbatus sauda karena sesungguhnya ia bisa mengobati semua penyakit kecuali kematian.”
Tidak heran jika biji hitam ini juga masuk dalam daftar obat alamiah dam buku Al-Tibb al-Nabawi (Pengobatan cara Nabi).Tapi bukan di jazirah Arab saja, habbatus sauda ini dimanfaatkan. Ketenarannya telah menyebar sampai ke Mesir, Yunani, dan India. Dalam kuburan Tutankhamen ditemukan jintan hitam yang dipakai oleh para dokter pribadi Firaun sebagai minyak dan salep yang mengobati gangguan pencernaan. Cleopatra dan Nefertiti memakainya untuk merawat kelembuatan kulit mereka. Dalam Kitab Perjanjian Lama (Isaiah 28:25,27NKJV), dijelaskan cara memanen jintan hitam. Tak kurang dari Hipokrates, bapak ilmu kedokteran modern, menyarankan jintan hitam untuk membangkitkan vitalitas dan energi serta mengatasi kelelahan fisik dan mental.

Di Persia, tabit Ibn Sina (980-1037) yang dikenal dan dihormati di Barat sebagai Avicenna, memuji kekhasiatan jintan hitam atau biji hitam. Dalam The Canon of Medicine, yang merupakan buku paling tebal yang pernah ditulis oleh satu orang dan dianggap sebagai tonggak bersejarah dalam ilmu pengobatan manusia, Ibn Sina memuji kekhasiatan biji hitam sebagai obat yang bisa menstimulasi energi tubuh dan menghilangkan rasa letih dan lesu. Ibn Sina juga merekomendasikan biji hitam untuk demam, sakit kepala, sakit gigi, dan pilek. Juga sebagai obat untuk mengatasi sakit kulit, luka dan iritasi, sebagai antijamur, obat cacing, dan parasit.

Lebih ke Timur lagi, biji hitam yang disebut kalonyi ini dimanfaatkan di India untuk mengobati gangguan dan disfungsi pencernaan selain untuk meningkatkan metabolisme. Dalam Ayurveda, ilmu pengobatan tradisional India, biji hitam dimanfaatkan untuk mengatasi gangguan saraf, anorexia, dan masalah kandungan. Biji hitam juga dipakai untuk memperbaiki suasana hati, memberi stimulasi metabolisme, dan menjaga keseimbangan tubuh.

Mengenal lebih dekat Jintan Hitam

Habbatus Sauda atau habbatul baraka, yang dikenal dengan sebutan jintan hitam di Indonesia, mempunyai nama latin Nigella sativa L. dan termasuk keluarga Buttercup (Ranunculaseae). Nama-nama lainnya adalah black caraway, black seed dan black cumin. Di Persia (sekarang Iran) disebut shonaiz dan di Turki corekotu siyah.

Tanaman perdu yang mencapai tinggi 30-60 cm ini mempunyai daun yang halus dan bunga berwarna kebiru-biruan atau putih. Di dalam bunganya inilah terdapat biji-biji hitam yang digunakan sebagai herba.

Ir Sulfrida Yulianti, ahli pertanian yang telah menulis buku panduan tentang jintan hitam Sembuhkan Penyakit dengan Habbatus Sauda menjelaskan bahwa ada 4 varietas, “Baladi dari Mesir yang bijinya relatif besar dan hitam pekat, Siri dari Saudi Arabia yang bijinya lebih lembut tapi hitam pekat juga, lalu ada Hindi dan Habbat yang warna bijinya abu-abu masing-masing dari India dan Yaman.

“Di Indonesia jintan hitam sulit optimal tumbuhnya, karena butuh dataran 700 meter di atas permukaan laut,” lanjutnya. Karena itu untuk memproduksi minyak jintan hitam, Ir Edy Junaedi, yang juga pasangan Ir. Sulfrida Yulianti dalam menulis buku, memakai biji hitam yang diimpor dari Mesir.

Bentuk biji hitam ini lebih mirip biji wijen daripada jintan, Meski tidak berbau, jika dipecah jintan hitam mengeluarkan aroma khas mirip oregano. Kalau digigit terasa renyah, agak pedas serta panas, dan sedikit pahit.

Di jazirah Arab orang telah terbiasa menggunakan jintan hitam dalam kehidupan sehari-hari untuk mengatasi berbagai penyakit dan ganguan kesehatan dari sakit gigi, nyeri otot, sampai flu. Di Eropa sudah menjadi tradisi untuk menaburkan atau mencampurkan biji hitam ke dalam adonan roti. Biji hitam juga dipres dan diambil minyaknya serta dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Minyak ini dipakai secara luas dan kehidupan sehari-hari orang Mesir sebagai lotion untuk perawatan kulit dan untuk mengatasi gangguan pencernaan. Dalam dunia farmasi modern, minyak biji hitam telah dipakai untuk membuat berbagai formula medis.

Di Indonesia jintan hitam baru mulai dikenal beberapa tahun yang lalu. “Pemakai paling banyak adalah dari kalangan pesantren,” kata Ir Sulfrida Yulianti. Ini bisa dimaklumi mengingat herba ini dianjurkan oleh Nabi Muhamad SAW, dan telah menjadi bagian dari keyakinan agama Islam.

Benarkah berkhasiat?

Tertarik pada khasiat biji hitam untuk pencegahan dan pengobatan yang begitu komprehensif, mulai tahun 1959 lebih dari 200 universitas dari Mesir, Jordania sampai Eropa dan Amerika Serikat telah melakukan penelitian untuk mengungkap efektivitas pemakaian tradisional biji hitam untuk pengobatan.

Di tahun 1959, dua orang peneliti Mesir yang terkemuka, Mahfouz dan El-Dakhakhny, mengisolasi zat aktif negellone dari minyak atsiri biji hitam. Kemudian ditemukan bahwa dua minyak volatile (cenderung menguap pada suhu dan tekanan normal) yang utama dalam biji hitam adalah nigellone dan thymoquinone.

Nigellone mencegah terjadinya kejang otot dan melebarkan saluran pernapasan sehingga biji hitam mujarab untuk pernafasan penyakit pernapasan. Nigellone juga bersifat antihistamin sehingga membantu mengurangi alergi. Sedang thymoquinone berkhasiat antiradang dan juga anti nyeri (analgesik). Senyawa ini merupakan antioksidan yang ampun dan efektif menggelontor racun tubuh. Kedua senyawa yang bekerja secara sinergis ini membuat biji hitam sangat dianjurkan untuk mengobati gangguan pernapasan. Selain itu biji hitam merupakan alternatif yang sehat bagi alergi yang ingin bebas dari obat yang mengandung kortikostreroid yang biasa diresepkan untuk mengatasi alergi.

Penelitian lain menemukan bahwa minyak esensial biji hitam bersifat anti mikroba dan sangat efektif untuk memberantas cacing dalam saluran pencernaan. Sedangkan penelitian laboratorium di Jordania dan Amerika Serikat mengungkapkan bahwa kandungan minyak volatile nigellone dan thymoquinone dalam biji hitam bersifat anti leukemia. Penelitian-penelitian lainnya menemukan bahwa kedua unsur tersebut membantu meningkatkan system kekebalan tubuh dan efektif untuk mengobati asma dan batuk kering.

Secara keseluruhan ada lebih dari 100 nutrien yang mendukung kekebalan tubuh dalam biji hitam, termasuk interferon yang membantu penyembuhan kanker. Biji hitam merupakan sumber protein, asam amino esensial, dan mengandung banyak vitamin dan mineral. Ada 15 macam asam amino termasuk 9 asam amino esensial yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dalam jumlah yang cukup sehingga biji hitam boleh dipertimbangkan sebagai sumber protein yang signifikan. Kandungan vitamin dan mineralnya meliputi kalsium, potassium, besi, zinc, magnesium, selenium, vitamin A, vitamin B, vitamin B2, niacin dan vitamin C.

Memanfaatkan Jintan Hitam

Secara tradisional, jintan hitam telah dipakai di Timur Tengah, India dan Asia Tenggara (Malaysia dan Indonesia) untuk mengobati berbagai penyakit. Di Indonesia jintan hitam telah diproduksi dalam bentuk minyak dan bijinya dibuat ramuan yang dikapsulkan. Perlu ditekankan bahwa pemakaian jintan hitam dalam jangka waktu lama harus dilakukan di bawah pengawasan seorang dokter naturopati atau ahli herba.

Batuk dan asma
Oleskan minyak jintan hitam pada dada dan punggung.
Campur 1 sendok the minyak jintan hitam dalam air mendidih dan hirup uapnya dua kali sehari.
Minum ½ sendok teh minyak jintan hitam setiap hari pada pagi hari.

Diabetes
Campur 1 gelas (250ml) biji jintan hitam dengan 1 gelas (250ml) biji selada air (watercress seed) atau biji mustard, ½ gelas (125 ml) kulit buah delima dan ½ gelas fumitory (Fumari officinalis, LINN). Haluskan lalu konsumsi ½ sendok teh campuran bubuk ini dengan 1 sendok teh minyak jintan hitam setiap hari sebelum sarapan selama 1 bulan.

Sakit mata dan ganguan penglihatan
Usapkan minyak jintan hitam pada kelopak mata dan sekeliling bola mata setengah jam sebelum tidur, Minum 1 gelas (250 ml) jus wortel yang diberi 1 sendok makan minyak jintan hitam. Lihat perkembangannya setelah satu bulan.

Nyeri tulang belakang dan rematik
Hangatkan sedikit minyak jintan hitam dan gosok perlahan daerah yang terkena rematik. Selain itu minum 1 sendok teh minyaknya 3 kali sehari.

Diare
Campur 1 sendok teh minyak jintan hitam dengan 1 gelas (250 ml) yogurt (plain/polos). Minum dua kali sehari.

Batuk kering
Campurkan satu sendok teh minyak jintan hitam ke dalam seduhan kopi Anda. Minum dua kali sehari.

Flu dan sinus
Teteskan 3 sampai 4 tetes minyak jintan hitam ke dalam kedua lubang hidung untuk mengurangi penyumbatan pada hidung.

ASI
Campur 250 gr biji jintan hitam dan 250 gr madu murni, aduk. Minum 2 sendok makan bersama 1 sendok teh minyaknya setiap hari.

Rambut menipis dan beruban
Gosok kulit kepala dengan lemon, diamkan 15 menit, bilas dengan bilas dengan air dan shampoo lalu keringkan. Setelah itu gosokkan minyak jintan ke seluruh kulit kepala. Lakukan selama beberapa minggu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar