Bagi anda yang ingin mesan madu hubungi kami ke: 00967714308986 atau Email: abu.ishaq85@gmail.com Terimakasih.

Marquee

Sabtu, 23 April 2011

JINTAN HITAM YANG MENAKJUBKAN


Begitu besar khasiatnya, jintan hitam juga diberi sebutan Habbatul baraka, karena membawa berkah kesembuhan bagi manusia. Para ilmuwan pun ramai-ramai meneliti keampuhannya. Ingin tahu hasilnya ?

ANDA tentu kenal jintan atau jintan putih yang dipakai untuk membuat bumbu opor, gulai, dan kari. Nah, jintan hitam yang menjadi pembicaraan hangat belakangan ini, tidak mirip sama sekali dalam bentuk, rasa (kalau digigit) maupun kegunaannya dengan jintan putih. Jangan terkecoh, memang jintan hitam yang dipakai sebagai obat, bukan kerabat jintan yang selalu hadir sebagai bumbu dapur kita.

Mengapa jintan hitam direkomendasikan sebagai obat mujarab untuk begitu banyak penyakit? Betulkah begitu besar khasiat si biji hitam ini?

Kalau ditelurusuri sejarahnya, jintan hitam yang dikenal sebagai habbatus sauda atau biji yang menyenangkan, sudah dikenal dan dipakai selama lebih dari dua ribu tahun oleh orang-orang di jazirah Arab. Nama lainnya adalah babbatul baraka, biji yang membawa berkah, karena bagi orang muslim, jintan hitam merupakan anugerah yang membawa berkah, karena bagi orang muslim, jintan hitam merupakan anugerah Allah bagi manusia. Anjuran Nabi Muhammad SAW untuk memakai jintan hitam pun dicatat dalam sebuah hadits yang berbunyi : “Tetaplah berobat dengan habbatus sauda karena sesungguhnya ia bisa mengobati semua penyakit kecuali kematian.”
Tidak heran jika biji hitam ini juga masuk dalam daftar obat alamiah dam buku Al-Tibb al-Nabawi (Pengobatan cara Nabi).Tapi bukan di jazirah Arab saja, habbatus sauda ini dimanfaatkan. Ketenarannya telah menyebar sampai ke Mesir, Yunani, dan India. Dalam kuburan Tutankhamen ditemukan jintan hitam yang dipakai oleh para dokter pribadi Firaun sebagai minyak dan salep yang mengobati gangguan pencernaan. Cleopatra dan Nefertiti memakainya untuk merawat kelembuatan kulit mereka. Dalam Kitab Perjanjian Lama (Isaiah 28:25,27NKJV), dijelaskan cara memanen jintan hitam. Tak kurang dari Hipokrates, bapak ilmu kedokteran modern, menyarankan jintan hitam untuk membangkitkan vitalitas dan energi serta mengatasi kelelahan fisik dan mental.

Di Persia, tabit Ibn Sina (980-1037) yang dikenal dan dihormati di Barat sebagai Avicenna, memuji kekhasiatan jintan hitam atau biji hitam. Dalam The Canon of Medicine, yang merupakan buku paling tebal yang pernah ditulis oleh satu orang dan dianggap sebagai tonggak bersejarah dalam ilmu pengobatan manusia, Ibn Sina memuji kekhasiatan biji hitam sebagai obat yang bisa menstimulasi energi tubuh dan menghilangkan rasa letih dan lesu. Ibn Sina juga merekomendasikan biji hitam untuk demam, sakit kepala, sakit gigi, dan pilek. Juga sebagai obat untuk mengatasi sakit kulit, luka dan iritasi, sebagai antijamur, obat cacing, dan parasit.

Lebih ke Timur lagi, biji hitam yang disebut kalonyi ini dimanfaatkan di India untuk mengobati gangguan dan disfungsi pencernaan selain untuk meningkatkan metabolisme. Dalam Ayurveda, ilmu pengobatan tradisional India, biji hitam dimanfaatkan untuk mengatasi gangguan saraf, anorexia, dan masalah kandungan. Biji hitam juga dipakai untuk memperbaiki suasana hati, memberi stimulasi metabolisme, dan menjaga keseimbangan tubuh.

Mengenal lebih dekat Jintan Hitam

Habbatus Sauda atau habbatul baraka, yang dikenal dengan sebutan jintan hitam di Indonesia, mempunyai nama latin Nigella sativa L. dan termasuk keluarga Buttercup (Ranunculaseae). Nama-nama lainnya adalah black caraway, black seed dan black cumin. Di Persia (sekarang Iran) disebut shonaiz dan di Turki corekotu siyah.

Tanaman perdu yang mencapai tinggi 30-60 cm ini mempunyai daun yang halus dan bunga berwarna kebiru-biruan atau putih. Di dalam bunganya inilah terdapat biji-biji hitam yang digunakan sebagai herba.

Ir Sulfrida Yulianti, ahli pertanian yang telah menulis buku panduan tentang jintan hitam Sembuhkan Penyakit dengan Habbatus Sauda menjelaskan bahwa ada 4 varietas, “Baladi dari Mesir yang bijinya relatif besar dan hitam pekat, Siri dari Saudi Arabia yang bijinya lebih lembut tapi hitam pekat juga, lalu ada Hindi dan Habbat yang warna bijinya abu-abu masing-masing dari India dan Yaman.

“Di Indonesia jintan hitam sulit optimal tumbuhnya, karena butuh dataran 700 meter di atas permukaan laut,” lanjutnya. Karena itu untuk memproduksi minyak jintan hitam, Ir Edy Junaedi, yang juga pasangan Ir. Sulfrida Yulianti dalam menulis buku, memakai biji hitam yang diimpor dari Mesir.

Bentuk biji hitam ini lebih mirip biji wijen daripada jintan, Meski tidak berbau, jika dipecah jintan hitam mengeluarkan aroma khas mirip oregano. Kalau digigit terasa renyah, agak pedas serta panas, dan sedikit pahit.

Di jazirah Arab orang telah terbiasa menggunakan jintan hitam dalam kehidupan sehari-hari untuk mengatasi berbagai penyakit dan ganguan kesehatan dari sakit gigi, nyeri otot, sampai flu. Di Eropa sudah menjadi tradisi untuk menaburkan atau mencampurkan biji hitam ke dalam adonan roti. Biji hitam juga dipres dan diambil minyaknya serta dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Minyak ini dipakai secara luas dan kehidupan sehari-hari orang Mesir sebagai lotion untuk perawatan kulit dan untuk mengatasi gangguan pencernaan. Dalam dunia farmasi modern, minyak biji hitam telah dipakai untuk membuat berbagai formula medis.

Di Indonesia jintan hitam baru mulai dikenal beberapa tahun yang lalu. “Pemakai paling banyak adalah dari kalangan pesantren,” kata Ir Sulfrida Yulianti. Ini bisa dimaklumi mengingat herba ini dianjurkan oleh Nabi Muhamad SAW, dan telah menjadi bagian dari keyakinan agama Islam.

Benarkah berkhasiat?

Tertarik pada khasiat biji hitam untuk pencegahan dan pengobatan yang begitu komprehensif, mulai tahun 1959 lebih dari 200 universitas dari Mesir, Jordania sampai Eropa dan Amerika Serikat telah melakukan penelitian untuk mengungkap efektivitas pemakaian tradisional biji hitam untuk pengobatan.

Di tahun 1959, dua orang peneliti Mesir yang terkemuka, Mahfouz dan El-Dakhakhny, mengisolasi zat aktif negellone dari minyak atsiri biji hitam. Kemudian ditemukan bahwa dua minyak volatile (cenderung menguap pada suhu dan tekanan normal) yang utama dalam biji hitam adalah nigellone dan thymoquinone.

Nigellone mencegah terjadinya kejang otot dan melebarkan saluran pernapasan sehingga biji hitam mujarab untuk pernafasan penyakit pernapasan. Nigellone juga bersifat antihistamin sehingga membantu mengurangi alergi. Sedang thymoquinone berkhasiat antiradang dan juga anti nyeri (analgesik). Senyawa ini merupakan antioksidan yang ampun dan efektif menggelontor racun tubuh. Kedua senyawa yang bekerja secara sinergis ini membuat biji hitam sangat dianjurkan untuk mengobati gangguan pernapasan. Selain itu biji hitam merupakan alternatif yang sehat bagi alergi yang ingin bebas dari obat yang mengandung kortikostreroid yang biasa diresepkan untuk mengatasi alergi.

Penelitian lain menemukan bahwa minyak esensial biji hitam bersifat anti mikroba dan sangat efektif untuk memberantas cacing dalam saluran pencernaan. Sedangkan penelitian laboratorium di Jordania dan Amerika Serikat mengungkapkan bahwa kandungan minyak volatile nigellone dan thymoquinone dalam biji hitam bersifat anti leukemia. Penelitian-penelitian lainnya menemukan bahwa kedua unsur tersebut membantu meningkatkan system kekebalan tubuh dan efektif untuk mengobati asma dan batuk kering.

Secara keseluruhan ada lebih dari 100 nutrien yang mendukung kekebalan tubuh dalam biji hitam, termasuk interferon yang membantu penyembuhan kanker. Biji hitam merupakan sumber protein, asam amino esensial, dan mengandung banyak vitamin dan mineral. Ada 15 macam asam amino termasuk 9 asam amino esensial yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dalam jumlah yang cukup sehingga biji hitam boleh dipertimbangkan sebagai sumber protein yang signifikan. Kandungan vitamin dan mineralnya meliputi kalsium, potassium, besi, zinc, magnesium, selenium, vitamin A, vitamin B, vitamin B2, niacin dan vitamin C.

Memanfaatkan Jintan Hitam

Secara tradisional, jintan hitam telah dipakai di Timur Tengah, India dan Asia Tenggara (Malaysia dan Indonesia) untuk mengobati berbagai penyakit. Di Indonesia jintan hitam telah diproduksi dalam bentuk minyak dan bijinya dibuat ramuan yang dikapsulkan. Perlu ditekankan bahwa pemakaian jintan hitam dalam jangka waktu lama harus dilakukan di bawah pengawasan seorang dokter naturopati atau ahli herba.

Batuk dan asma
Oleskan minyak jintan hitam pada dada dan punggung.
Campur 1 sendok the minyak jintan hitam dalam air mendidih dan hirup uapnya dua kali sehari.
Minum ½ sendok teh minyak jintan hitam setiap hari pada pagi hari.

Diabetes
Campur 1 gelas (250ml) biji jintan hitam dengan 1 gelas (250ml) biji selada air (watercress seed) atau biji mustard, ½ gelas (125 ml) kulit buah delima dan ½ gelas fumitory (Fumari officinalis, LINN). Haluskan lalu konsumsi ½ sendok teh campuran bubuk ini dengan 1 sendok teh minyak jintan hitam setiap hari sebelum sarapan selama 1 bulan.

Sakit mata dan ganguan penglihatan
Usapkan minyak jintan hitam pada kelopak mata dan sekeliling bola mata setengah jam sebelum tidur, Minum 1 gelas (250 ml) jus wortel yang diberi 1 sendok makan minyak jintan hitam. Lihat perkembangannya setelah satu bulan.

Nyeri tulang belakang dan rematik
Hangatkan sedikit minyak jintan hitam dan gosok perlahan daerah yang terkena rematik. Selain itu minum 1 sendok teh minyaknya 3 kali sehari.

Diare
Campur 1 sendok teh minyak jintan hitam dengan 1 gelas (250 ml) yogurt (plain/polos). Minum dua kali sehari.

Batuk kering
Campurkan satu sendok teh minyak jintan hitam ke dalam seduhan kopi Anda. Minum dua kali sehari.

Flu dan sinus
Teteskan 3 sampai 4 tetes minyak jintan hitam ke dalam kedua lubang hidung untuk mengurangi penyumbatan pada hidung.

ASI
Campur 250 gr biji jintan hitam dan 250 gr madu murni, aduk. Minum 2 sendok makan bersama 1 sendok teh minyaknya setiap hari.

Rambut menipis dan beruban
Gosok kulit kepala dengan lemon, diamkan 15 menit, bilas dengan bilas dengan air dan shampoo lalu keringkan. Setelah itu gosokkan minyak jintan ke seluruh kulit kepala. Lakukan selama beberapa minggu.
Read More.. Read More..

APA ITU HABBATUSSAUDA',,,???


Habbatussauda ialah sejenis tumbuhan yang banyak terdapat di kawasan Mediterranea dan di kawasan yang beriklim gurun. Nama biologinya adalah Nigella Sativa, di Eropa ia dikenal sebagai “black seed” atau “black cumin”, di Malaysia dan Indonesia dikenal sebagai “jintan hitam”, di Mesir, ia lebih dikenal sebagai “Habbah Barakah” (karena kemampuannya mengobati berbagai jenis penyakit). Bentuknya berupa biji kecil-kecil berwarna hitam sehingga orang Arab menamakannya habbatussauda yang berarti biji hitam. Biji yang kecil ini ternyata Subhanallah mengandung berbagai zat yang sangat diperlukan oleh tubuh. Bahkan pada penelitian terakhir disebutkan kalau biji hitam ini mampu membangkitkan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh (immunity system) yang mampu mengusir dan mempertahankan tubuh dari serangan berbagai macam penyakit.Habbatussauda (Nigella Sativa/ Black Seed) telah digunakan ribuan tahun lamanya (lebih dari 3000 tahun). Terbukti dengan ditemukannya minyak habbatussauda di pekuburan Tuthankhamen (kuburan raja-raja mesir kuno). Dahulu, minyak habbatussauda ini hanya boleh digunakan oleh raja dan keluarganya. Habatussauda juga dikonsumsi oleh raja-raja jaman Yunani kuno, dengan dijadikannya tanaman ini sebagai tanaman yang berkhasiat membantu mereka di akhir-akhir kehidupannya. Di beberapa negara di benua Asia (terutama Asia timur bagian tengah) dan benua Eropa Timur bagian tengah, habatussauda digunakan untuk mengangkat derajat kesehatan dan pengobatan pada banyak penyakit ringan dan berat.

Tanaman Habbatussauda secara keseluruhan tampak seperti segitiga, bijinya berwarna hitam, beraroma sangat menyengat dan rasanya pahit, memiliki tinggi 35-50 cm yang bercabang dan melingkar pada bagian atasnya, berambut, memiliki bunga-bunga dengan warna putih kebiruan, dan dipenuhi dengan dedaunan. Butir-butir Habbatussauda dapat mereproduksi diri dengan sendirinya dan akan mengalami metamorfosis (perubahan dan pematangan bentuk fisik) dari biji yang (pada awalnya) berwarna putih menjadi biji yang berwarna hitam (setelah mengalami metamorfosis).
Read More.. Read More..

SEJARAH HABBATUSSAUDA'' ( JINTAN HITAM ),,,


Nigella Sativa (Black Seed) ditemukan di daerah pekuburan Tutankhamen, memiliki peranan penting dalam praktek kehidupan Mesir kuno. Walaupun peran pentingnya dalam kehidupan Mesir kuno tidak diketahui secara pasti, namun kita tahu bahwa apa yang dilakukan untuk Raja pada saat itu pastilah sesuatu hal yang sangat hati-hati dan terbaik.

Referensi tulisan pertama tentang Habbatus sauda’ pertama kali ditemukan dibuku Isaiah dalam Old Testament. Isaiah menjelaskan. “For the black cumin is not threshed with a threshing sledge, nor is a cart wheel rolled over the cumin, but the black cumin is beaten out with a stick, and the cumin with a rod.” (Isaiah 28:25, 27 NKJV). Easton’s Bible Dictionary menjelaskan bahwa bahasa Yahudi untuk kata black cumin, “ketsah”, mengacu pada pasti “Nigella Sativa”, merupakan ordo Ranunculacae yang tumbuh liar di negara-negara Mediterania, dan dikembangbiakkan di Mesir dan Syria.

Dioscoredes, ahli fisika Yunani di abad ke-satu, melaporkan bahwa Habbatus sauda’ dipakai untuk mengobati sakit kepala, hidung tersumbat, sakit gigi, dan penyakit internis. Selain itu, juga digunakan untuk membantu masa menstruasi dan meningkatkan produksi susu pada ibu menyusui.Tokoh muslim, Al-Biruni (973-1048), yang menggabungkan obat-obatan leluhur India dan Cina menyebutkan bahwa Habbatus sauda’ adalah sejenis biji-bijian yang disebut dengan alwanak dalam bahasa Sigzi. Kemudian, pernyataan ini dibenarkan oleh Suhar Bakht yang menjelaskan bahwa Habbatus sauda’ sebagai habb-i-Sagzi. Referensi “biji-bijian” ini memungkinkan orang menggunakannya sebagai bahan nutrisi di abad ke 10 dan 11 Masehi.

Dalam sistem pengobatan di Greco-Arab/Unani-Tibb, yang berasal dari Hippocrates, Galen dan Ibnu Sina, Habbatus sauda’ merupakan penyembuh yang bernilai dalam mengobati disfungsi pencernaan dan hepatitis dan digambarkan sebagai stimulan untuk kondisi-kondisi berbeda, pereda demam tinggi.

Ibnu Sina (980-1037), dalam karya terbesarnya “The Canon of Medicine”, dianggap banyak orang sebagai buku paling terkenal di dunia kedokteran, di Timur atau Barat, menyatakan Habbatus sauda’ dapat menstimulasi energi di tubuh dan membantu penyembuhan dari kelelahan atau kurang semangat.

Saat ini Habbatus sauda’ dibudidayakan di Afrika Utara, Asia, dan Eropa Tenggara. Produsen terbanyaknya berasal dari Mesir, India, Pakistan, Iran, Irak, dan Turki. Iklim yang kering dan panas serta tanah berpasir yang terdapat pada negara-negara tersebut merupakan kondisi yang ideal bagi pertumbuhan tanaman Habbatus sauda’.
Read More.. Read More..

KEAJAIBAN MADU


Tahukah Anda, betapa madu merupakan sumber makanan penting yang disediakan Allah untuk manusia melalui serangga kecil ini? kandungan gizi utama madu adalah aneka senyawa karbohidrat seperti gula fruktosa (41,0%), glukosa (35%), sukrosa (1,9%), dan dekstrin (1,5%). Karbohidrat madu ikut menambah pasokan sebagian energi yang diperlukan balita. Kadar protein dalam madu relatif kecil, sekitar 2,6%. Namun kandungan asam aminonya cukup beragam, baik asam amino esensial maupun non-esensial. Asam amino tersebut turut pula memasok sebagian keperluan protein tubuh balita.

Vitamin yang terdapat dalam madu antara lain vitamin B1, vitamin B2, B3, B6, dan vitamin C. Sementara mineral yang terkandung dalam madu antara lain kalium, natrium, kalsium, magnesium, besi, tembaga, fosfor, dan sulfur. Meskipun jumlahnya relatif sedikit, mineral madu merupakan sumber ideal bagi tubuh manusia karena imbangan dan jumlah mineral madu mendekati yang terdapat dalam darah manusia. Penelitian menunjukkan, madu juga mengandung faktor pertumbuhan.

Dilaporkan, stek batang pohon yang dicelupkan dalam madu akan lebih cepat berakar dan tumbuh lebih baik dibandingkan dengan stek yang ditanam tanpa perlakuan madu.Madu juga mengandung zat antibiotik. Kandungan ini merupakan salah satu keunikan madu.

Penelitian Peter C. Molan (1992), peneliti dari Departement of Biological Sciences, University of Waikoto, di Hamilton, Selandia Baru membuktikan, madu mengandung zat antibiotik yang aktif melawan serangan berbagai patogen penyebab penyakit. Beberapa penyakit infeksi berbagai patogen yang dapat "disembuhkan" dan dihambat dengan (minum) madu secara teratur antara lain penyakit lambung dan saluran pencernaan; penyakit kulit, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), batuk dan demam; penyakit jantung, hati, dan paru; penyakit-penyakit yang dapat mengganggu mata, telinga, dan syaraf.

Berdasarkan hasil penelitian Kamaruddin (1997), peneliti dari Departement of Biochemistry, Faculty of Medicine, Universiti of Malaya, di Kualalumpur, paling tidak ada empat faktor yang bertanggung jawab terhadap aktivitas antibakteri pada madu.

Pertama, kadar gula madu yang tinggi akan menghambat pertumbuhan bakteri sehingga bakteri tersebut tidak dapat hidup dan berkembang.
Kedua, tingkat keasaman madu yang tinggi (pH 3.65) akan mengurangi pertumbuhan dan daya hidupnya sehingga bakteri tersebut merana atau mati.
Ketiga, adanya senyawa radikal hidrogen peroksida yang bersifat dapat membunuh mikroorganisme patogen.
Dan faktor keempat, adanya senyawa organik yang bersifat antibakteri. Senyawa organik tersebut tipenya bermacam-macam. Yang telah teridentifikasi antara lain seperti polyphenol, flavonoid, dan glikosida.

Sebagaimana firman Allah dalam Al Quran, madu adalah "obat bagi manusia". Fakta ilmiah ini telah dibenarkan oleh para ilmuwan yang bertemu pada Konferensi Apikultur Sedunia (World Apiculture Conference) yang diselenggarakan pada tanggal 20-26 September 1993 di Cina.

Konferensi tersebut membahas pengobatan dengan menggunakan ramuan yang berasal dari madu. Para ilmuwan Amerika mengatakan bahwa madu, royal jelly, serbuk sari, dan propolis dapat mengobati berbagai penyakit. Seorang dokter Rumania mengatakan bahwa ia mengujikan madu untuk pengobatan pasien katarak, dan 2002 dari 2094 pasiennya sembuh total. Para dokter Polandia juga menyatakan dalam konferensi tersebut bahwa resin lebah dapat membantu penyembuhan banyak penyakit seperti wasir, masalah kulit, penyakit ginekologis, dan berbagai penyakit lainnya.

"...Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkannya". (QS An Nahl [16]:69)

Alam dan isinya memberikan pelajaran hidup bagi manusia. Ia mampu memberikan inspirasi. Bagaimana seharusnya manusia berhubungan dengan manusia lainnya. Dan bagaimana pula manusia mesti berlaku untuk manusia lainnya. Jika kita menelisik koloni lebah madu, mereka mampu memberikan contoh yang baik bagi manusia.
.

Mereka memperlihatkan kombinasi perilaku individual serta kerjasama sosial yang menakjubkan. Tak ada yang saling memangsa seperti yang beralaku dalam hukum rimba. Dan jika kemudian menilik ke sarang lebah, kita dapat menemukan jawaban mengapa sejak awal lebah madu telah memesona manusia, untuk melakukan observasi terhadapnya. Sarang lebah, memiliki infrastruktur yang sempurna dan fungsional, terbentuk dari jalinan zat lendir yang berasal dari tubuh mereka. Sarang itu, juga dikonstruksi menjadi sebuah rangkaian sel heksagonal yang sangat sempurna.

Terlihat begitu indahnya sarang yang mereka buat secara gotong royong itu. Seperti diketahui, bahwa sarang ini menjadi tempat bermulanya aktivitas koloni lebah madu. Baik sebagai media pemeliharaan larva maupun pusat pesan, bagi setiap anggota koloni dalam menjalankan tugasnya. Pada tingkat individual, lebah madu terbagi menjadi tiga jenis anggota koloni. Mereka adalah ratu, lebah jantan serta lebah pekerja. Semuanya memiliki tugasnya masing-masing. Dan saling mendukung satu sama lain.

Dalam sebuah koloni lebah madu, ratu lebah diperlakukan secara istimewa. Ia mendapatkan pasokan makanan yang berlimpah. Tujuannya, agar ia mampu menjalankan tugas krusial dalam koloni tersebut, yaitu menghasilkan pheromone, sinyal kimiawi bagi para lebah pekerja yang mengendalikan perilaku mereka. Sang ratu juga memiliki tugas untuk menciptakan 'perekat sosial' yang mengikat semua lebah untuk hidup dalam kebersamaan. Maka menjelmalah sebuah struktur masyrakat lebah yang terorganisasi dengan baik. Mereka menggunakan 'tarian' untuk saling mengkomunikasikan di mana letak sumber-sumber makanan yang mereka perlukan. Tak nampak satu pun dari mereka yang mengunggulkan diri dan egois.

Semuanya berada dalam kebersamaan dan kedamaian. Kekaguman kita tentu tak hanya berhenti pada terciptanya hubungan dalam komunitas mereka yang mengagumkan. Namun juga pada produk yang mereka hasilkan, yaitu madu.

Madu merupakan cairan mujarab, yang dihasilan lebah dari saripati beragam tanaman. Dan madu telah mendapatkan tempat yang istimewa dalam sejarah pengobatan tradisional. Orang-orang Mesir, Assyria, Cina, Yunani dan Romawi kuno memanfaatkan madu untuk menyembuhkan luka dan beragam penyakit.

Baik dalam hadits Nabi Muhammad maupun kitab suci Alquran, juga memberikan keterangan akan khasiat madu yang menyembuhkan ini. Dalam surat An Nahl (lebah) ayat 68-69 Allah Subhanahu wa Ta'ala menyatakan:
"Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibuat manusia"...Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya, pada yang demikian terdapat tanda-tanda kebesaran Tuhan bagi mereka yang memikirkan".

Kemudian Rasulullah Muhammad juga menegaskan khasiat madu tersebut dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari:
"Madu adalah penyembuh bagi semua jenis sakit dan Alquran adalah penyembuh bagi semua kekusutan pikiran (sakit pikiran). Maka aku sarankan bagimu kedua penyembuh tersebut, Alquran dan madu".

Para ilmuwan, akhir-akhir ini juga tergerak hatinya untuk melakukan penelitian secara mendalam akan khasiat madu secara ilmiah. Mereka membuktikan bahwa ternyata madu mamang memiliki efek yang menguntungkan pada kondisi medis tertentu.

Pertama, madu dapat digunakan sebagai zat anti bakteri dan jamur. Karena madu ternyata dapat menghambat pertumbuhan bakteri seperti Staphylococcus aureus, patogen tertentu, serta fungi atau jamur, semisal Candida albicans.

Dengan konsentrasi 30-50 persen, madu mampu memperlihatkan khasiatnya sebagai antibiotik konvensional untuk infeksi saluran kencing. Kedua, madu digunakan sebagai antimencret. Dengan konsentrasi hingga 40 persen, madu memberikan efek bakterial yang akan menghambat laju sejumlah bakteri yang menyebabkan mencret serta disentri, seperti Salmonella, Shigella, enteropatogenik E coli, dan Vibrio cholera. Dalam sebuah studi, madu dengan cairan rehidrasi oral mampu mengurangi durasi bakteri baik pada anak-anak maupun bayi yang menderita mencret. Ketiga, madu dapat digunakan sebagai penyembuh luka dan anti-inflammatory (luka bakar).

Kedua, madu memiliki arti penting dalam menyembuhkan luka bakar, infeksi bekas operasi. Ia sangat liat, sehigga mampu menyerap air yang berada di sekitar jaringan kulit yang terbakar. Kita bisa merujuk pada sebuah studi yang dilakukan di Afrika Barat. Dalam studi itu, penyembuhan luka pada wanita setelah menjalani vulvectomy (operasi pada vagina) akibat kanker vagina, memakan waktu lebih cepat dengan menggunakan madu. Penggunaan madu juga disarankan untuk mengurangi tajamnya bau yang diakibatkan borok pada orang yang berpenyakit kusta. Keempat, madu dapat digunakan sebagai zat antitusif dan ekspektoran.

Ketiga, madu yang diandalkan sebagai obat batuk ini terkait dengan kemampuannya untuk mencairkan dahak dan melegakan tenggorokan. Kelima, madu sebagai sumber nutrisi. Madu yang tak terkontaminasi sangat sehat, makanan yang alami, dan mengandung banyak energi. Karena mengandung karbohidrat, protein, lipid, enzim dan vitamin.

Satu sendok madu mengandung 60 kalori, serta mengandung 11 gram karbohidrat, 1 mg kalsium, 0,2 mg zat besi, 0,1 mg vitamin B dan 1 mg vitamin C. Madu kini telah tersedia secara luas di kalangan masyarakat.

Meski khasiat madu belum sepenuhnya diketahui masyarakat secara luas. Dan kalangan ilmuwan juga dituntut untuk melakukan penelaahan mendalam mengenai khasiat madu dan mampu menggunakannya dalam cakupan yang lebih luas. Keajaiban madu telah diungkapkan dalam dalam Alquran maupun sunah secara indah, 14 abad lalu. Penjelasan kedua rujukan suci mengenai madu ini, juga telah merambah dunia sains modern yang telah menerima dan melakukan penelahaan lebih mendalam atas penggunaan madu. Alquran memang bukan sekadar tuntunan hidup, tapi juga sumber ilmu pengetahuan
Read More.. Read More..

Perubatan Tradisional Madu


The magazine Weekly World News, published in Canada dated 17 January, 1995 has given a list of diseases that can be cured by Honey and Cinnamon as researched by scientists.

- It is found that mixture of Honey and Cinnamon cures most of the diseases.
- Honey is produced in most of the countries of the world.

- Ayurvedic as well as Yunani medicine have been using honey as a vital medicine for centuries.
- Scientists of today also accept honey as a Ram Ban (very effective) medicine for all kinds of diseases.

- Honey can be used without any side effects for any kind of diseases.

- Today's science says that even though honey is sweet, if taken in the right dosage as a medicine, it does not harm diabetic patients also.


Arthritis
- Take one part honey to two parts of luke warm water and add a small teaspoon of cinnamon powder, make a paste and massage it on the itching part of the body slowly.
- It is noticed that the pain recedes within a minute or two.

- Or arthritis patients may daily, morning and night take one cup of hot water with two spoons of honey and one small teaspoon of cinnamon powder.

- If drunk regularly even chronic arthritis can be cured.

- In a recent research done at the Copenhagen University, it was found that when the doctors treated their patients with a mixture of one tablespoon Honey and half teaspoon cinnamon powder before breakfast, they found that within a week out of the 200 people so treated practically 73 patients were totally relieved of pain and within a month, mostly all the patients who could not walk or move around because of arthritis started walking without pain.


Hair Loss
- Those suffering from hair loss or baldness, may apply a paste of hot olive oil, one tablespoon of honey, one teaspoon of cinnamon powder before bath and keep it for approx. 15 min. and then wash the hair.

- It was found very effective if kept for 5 mins. also.


Bladder Infections
- Take two tablespoons of cinnamon powder and one teaspoon of honey in a glass of luke warm water and drink it.

- It destroys the germs of the bladder.


Toothaches
- Make a paste of one teaspoon of cinnamon powder and five teaspoons of honey and apply on the aching tooth.

- This may be done 3 times a day daily till such time that the tooth has stopped aching.


Cholesterol
- Two tablespoons of honey and three teaspoons of Cinnamon Powder mixed in 16 ounces of tea water, if given to a cholesterol patient, it reduces the level of cholesterol in the blood by 10% within 2 hours.

- As mentioned for arthritic patients, if taken 3 times a day any chronic cholesterol is cured.

- As per the information received in the said journal, pure honey taken with food daily relieves complains of cholesterol.


Colds
- Those suffering from common or severe colds should take one tablespoon luke warm honey with 1/4 teaspoon cinnamon powder daily for 3 days.

- This process will cure most chronic cough, cold and clear the sinuses.Infertility

- Yunani and Ayurvedic have been using honey for years in medicine to strengthen the semen of men.

- If impotent men regularly take two tablespoon of honey before sleeping, their problem will be solved.

- In China, Japan and Far-East countries, women who do not conceive and to strengthen the uterus have been taking cinnamon powder for centuries.

- Women who cannot conceive may take a pinch of cinnamon powder in half teaspoon of honey and apply it on the gums frequently throughout the day, so that it slowly mixes with the saliva and enters the body.

- A couple in Merryland, America had no children for 14 years and had left hope of having a child of their own.

- When told about this process husband and wife started taking honey and cinnamon as stated above, the wife conceived after a few months and had twins at full term.


Upset Stomach

- Honey taken with cinnamon powder cures stomach ache and also clears stomach ulcers from the root.

- GAS : According to the studies done in India & Japan, it is revealed that if honey is taken with cinnamon powder the stomach is relieved of gas.


Heart Diseases
- Make a paste of honey and cinnamon powder, apply on bread or chappati instead of jelly and jam and eat it regularly for breakfast.

- It reduces the cholesterol in the arteries and saves the patient from heart attack.

- Also those who have already had an attack, if they do this process daily, are kept miles away from the next attack.

- Regular use of the above process relieves loss of breath and strengthens the heartbeat.

- In America and Canada, various nursing homes have treated patients successfully and have found that due to the increasing age the arteries and veins which lose their flexibility and get clogged are revitalized.


Immune System

- Daily use of honey and cinnamon powder strengthens the immune system and protects the body from bacteria and viral attacks.

- Scientists have found that honey has various vitamins and iron in large amounts.

- Constant use of honey strengthens the white blood corpuscles to fight bacteria and viral diseases.


Indigestion
- Cinnamon powder sprinkled on two tablespoons of honey taken before food, relieves acidity and digests the heaviest of meals.


Influenza
- A scientist in Spain has proved that honey contains a natural ingredient which kills the influenza germs and saves the patient from flu.


Longevity
- Tea made with honey and cinnamon powder, when taken regularly arrests the ravages of old age.

- Take 4 spoons of honey, 1spoon of cinnamon powder and 3 cups of water and boil to make like tea.

¬ Drink 1/4 cup, 3 to 4 times a day. It keeps the skin fresh and soft and arrests old age.

- Life span also increases and even if a person is 100 years old, starts performing the chores of a 20 year old.


Pimples
- Three tablespoons of honey and one teaspoon of cinnamon powder paste.

- Apply this paste on the pimples before sleeping and wash it next morning with warm water.

- If done daily for two weeks, it removes pimples from the root.


Skin Infections
- Eczema, ringworm and all types of skin infections are cured by applying honey and cinnamon powder in equal parts on the affected parts.


Weight Loss
- Daily in the morning, 1/2 hour before breakfast on an empty stomach and at night before sleeping, drink honey and cinnamon powder boiled in one cup water.

- If taken regularly it reduces the weight of even the most obese person.

- Also drinking of this mixture regularly does not allow the fat to accumulate in the body even though the person may eat a high calorie diet.


Cancer

- Recent research in Japan and Australia has reveled that advanced cancer of the stomach and bones have been cured successfully.

- Patients suffering from these kinds of cancer should daily take one tablespoon of honey with one teaspoon of cinnamon powder for one month 3 times a day.


Fatigue

- Recent studies have shown that the sugar content of honey is more helpful than detrimental to the body strength.


- Senior citizens who take honey and cinnamon power in equal parts are more alert and flexible.
- Dr. Milton who has done research says that half tablespoon honey taken in one glass of water and sprinkled with cinnamon powder, taken daily after brushing and in the afternoon at about 3.00 p.m. when the vitality of the body starts decreasing, increases the vitality of the body within a week.


Bad Breath
- People of South America, first thing in the morning gargle with one teaspoon of honey and cinnamon powder mixed in hot water.

- So their breath stays fresh throughout the day.


Hearing Loss
- Daily morning and night honey and cinnamon powder taken in equal parts restore hearing
Read More.. Read More..

PENGOBATAN DENGAN MADU


Madu tidaklah mendapat perhatian dari para peneliti Barat selama beberapa dekade lalu, seperti perhatian yang didapatnya selama dua tahun terakhir. Berpuluh-puluh kajian ilmiah dalam dua tahun terakhir telah dipublikasikan, nyaris setiap minggu selalu ada satu kajian ilmiah yang mantap mengenai madu yang dipublikasikan di majalah-majalah internasional yang kredibel.

Anjuran Berobat dengan Madu
Alloh Ta’ala berfirman :

“Robbmu mewahyukan kepada lebah, ‘Buatlah rumah-rumah di gunung-gunung, pohon-pohon, dan pada tempat-tempat yang dibikin oleh manusia. Kemudian makanlah setiap buah-buahan dan tempuhlah jalan Robbmu dengan mudah’; dari perut lebah itu keluar cairan dengan berbagai warna, di dalamnya terdapat kesembuhan bagi manusia. Sungguh dalam yang demikian terdapat tanda-tanda kekuasaan (Alloh) bagi kaum yang berpikir.” (An-Nahl [16] : 68-69)Dalam Sunnah Nabi terdapat beberapa hadits yang diriwa-yatkan, menyebutkan tentang manfaat-manfaat madu serta menjelaskan pentingnya madu dalam penyembuhan. Diriwayat-kan dari Ibnu ‘Abbâs ra, ia berkata : Rosululloh Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Kesembuhan terdapat dalam tiga hal, yakni minuman madu, sayatan alat bekam, dan sundutan api. Aku melarang umatku berobat dengan sundutan api.”366)

Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam juga bersabda, “Jika di sebagian obat-obatan yang kalian gunakan terdapat kebaikan, maka itu terdapat dalam minuman madu, sayatan alat bekam, atau sundutan dengan api, tetapi aku tidak suka berobat dengan sundutan api.”367)

Rahasia Kehebatan Madu yang Terungkap oleh Kedokteran Modern
Manusia telah menggunakan madu untuk pengobatan, sejak zaman kuno. Salah satu mitos yang populer di masyarakat adalah bahwa para peternak lebah bisa hidup secara sehat dan berusia panjang, melebihi yang lain.

Para ahli sejarah menyebutkan bahwa Phytagoras hidup dalam usia lebih dari sembilan puluh tahun. Makanan pokoknya sehari-hari terdiri dari roti dan madu.Diskusi tentang madu mendapat banyak perhatian dalam artikel-artikel yang dipublikasikan selama beberapa tahun bela-kangan ini di majalah-majalah kedokteran yang terpercaya, penulis akan mengutip sebagiannya sebagai berikut :

1. Bakteri Tidak Mampu Melawan Madu
Demikian judul sebuah artikel yang dipublikasikan di Majalah Dis Lancet Infect, bulan Februari 2003 M. Dalam artikel ini, Dr. Dixon menegaskan adanya kekuatan besar di dalam madu yang mampu mengalahkan bakteri, di mana bakteri-bekteri itu tidak mampu bertahan di hadapan madu. Penulis menganjurkan untuk menggunakan madu dalam mengobati berbagai jenis luka, termasuk luka bakar.

Berbagai riset ilmiah menunjukkan bahwa karakteristik fisikawi dan kimiawi madu, misalnya tingkat keasaman dan pengaruh osmoticnya, yang berperan dalam efektivitasnya membunuh bakteri. Di samping itu, madu memiliki spesifikasi anti proses peradangan (inflammatory activity anti).

Hasil terakhir adalah bahwa madu melawan pembusukan oleh bakteri dan mempercepat pulihnya luka-luka, luka bakar, dan borok.

2. Penggunaan Madu Sebagai Antiluka
Dalam sebuah artikel yang dipublikasikan dalam Majalah Ann Plast Surg, bulan Februari 2003 M, dilakukan penelitian terhadap 60 pasien berkebangsaan Belanda yang terkena luka dalam, yang bermacam-macam, meliputi luka-luka menahun (21 pasien), luka-luka kompleks (23 pasien), dan luka-luka memar yang parah (16 pasien).

Para peneliti menyatakan bahwa penggunaan madu mudah dilakukan bagi semua pasien, kecuali satu orang, membantu pembersihan luka, dan tidak terjadi efek samping apa pun dari penggunaan madu dalam pengobatan luka-luka tersebut.

Para peneliti menyarankan dalam sebuah artikel yang dipublikasikan dalam Majalah Arch Surgery tahun 2000 M digunakannya madu untuk melindungi garis tepi luka-luka yang terjadi selama proses operasi pengangkatan tumor.

3. Madu dan Luka Bakar
Dalam rubrik “Luka Bakar” majalah Durns tahun 1996 M, telah dipublikasikan sebuah artikel tentang penggunaan madu untuk pengobatan luka bakar. Artikel tersebut menganjurkan penggunaan madu untuk luka bakar.

4. Madu Kaya Kandungan Antioksidan
Dalam studi yang dipublikasikan pada bulan Maret 2003 M di Majalah Agric Food Chem, para peneliti membandingkan antara pengaruh konsumsi minuman jagung atau madu dengan takaran 1,5 gr/kg berat badan terhadap efektivitas antioksidan. Kandungan plasma antioksidan fenolic telah bertambah dengan persentasi lebih tinggi setelah mengkon-sumsi minuman madu daripada setelah mengkonsumsi minuman jagung. Penelitian tersebut mengindikasikan bahwa antioksidan fenolic yang ada di dalam madu memiliki daya aktif tinggi serta bisa meningkatkan perlawanan tubuh terhadap tekanan oksidasi (oxidative stress).

5. Madu dan Kesehatan Mulut
Profesor Amoln menegaskan dalam sebuah artikel yang dipublikasikan oleh Majalah Dentgen pada bulan Desember 2001 M, bahwa madu bisa memainkan peran penting dalam pengobatan penyakit-penyakit gusi, sariawan, dan berbagai gangguan mulut lainnya, hal itu disebabkan madu memiliki spesifikasi anti bakteri.

6. Madu dan Pengobatan Infeksi Selaput Lendir Akibat Radiasi
Dalam sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam Majalah Support Care Cancer, pada bulan April 2003 M, telah dilakukan terhadap empat puluh pasien yang mengidap kanker di kepala dan leher dan mereka itu membutuhkan penyinaran (radio therapy).

Para peneliti berkesimpulan bahwa pemberian madu secara lokal pada saat dilakukannya radioterapi merupakan metode terapi yang efektif, serta tidak memberatkan untuk men-cegah terjadinya infeksi selaput lendir di mulut.

7. Antara Madu dengan Infeksi Lambung (Maag) dan Tukak Lambung
Dalam sebuah studi yang dipublikasikan dalam Majalah Pharmacolres tahun 2001 M, para peneliti menyatakan bahwa madu bisa membantu pengobatan infeksi lambung. Para peneliti juga melakukan penelitian lain tentang pengaruh madu alami terhadap bakteri yang terbukti bisa menyebab-kan terjadinya tukak lambung atau infeksi lambung, yang dikenal dengan sebutan bakteri pylori. Diperoleh kejelasan bahwa pemberian cairan madu dengan konsentrasi 20 % bisa melemahkan bakteri tersebut di piring percobaan. Penelitian ini telah dipublikasikan dalam Majalah Tropgastroent tahun 1991M.

8. Madu Mencegah Terjadinya Radang Usus Besar (Colitis)
Bisakah madu mencegah terjadinya radang usus besar pada tikus? Itulah pertanyaan yang dilontarkan oleh para peneliti di Universitas Raja Saud di Kerajaan Saudi Arabia. Pertama-tama mereka menciptakan terjadinya infeksi colon pada tikut-tikus percobaan tersebut dengan melukai tikus-tikus itu dengan acetic acid, setelah tikus-tikus itu diberi madu, glukosa, dan fruktosa melalui mulut dan anus selama empat hari. Para peneliti berhasil mengetahui bahwa madu bisa berperan baik dalam melindungi colon dari luka-luka yang biasa ditimbulkan oleh asam asetat.

Rosululloh Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pernah bersabda kepada orang yang datang kepada beliau, melaporkan bahwa saudaranya mengeluh sakit perut. Maka, beliau bersabda, “Minumkan madu kepada-nya…”.368)

9. Madu dan Kulit Kepala
Karena madu berkhasiat membunuh bakteri, sekaligus ber-fungsi sebagai anti jamur dan antioksidan, serta memiliki kandungan gizi yang tinggi, maka seorang peneliti bernama Dr. Wailial telah melakukan sebuah penelitian untuk mengetahui pengaruh madu dalam mengobati dermatitis (infeksi kulit) karena minyak dan ketombe.

Hasil-hasil penelitiannya dipublikasikan dalam majalah Eurjmealres pada tahun 2001 M. Ia telah mempelajari 31 pasien yang terkena infeksi kulit karena minyak yang kronis, yang mengenai kulit kepala, wajah, dan bagian depan dada. Mereka itu terdiri dari dua puluh orang pria dan sepuluh orang wanita, usia mereka berkisar antara 15-60 tahun.

Penyakit-penyakit kulit yang ada pada mereka menimbulkan sisik-sisik putih di atas permukaan kulit yang kemerah-merahan. Para pasien diminta memakai cairan madu dengan konsentrasi 90 % (madu yang dicampur air hangat) dua hari sekali di bagian-bagian yang terinfeksi di kepala dan wajah sambil diurut-urut pelan terus-menerus selama 2-3 menit.

Madu tersebut dibiarkan selama kurang lebih tiga jam sebelum dicuci dengan air hangat. Para peneliti terus memonitor kondisi para pasien setiap hari, khususnya terkait dengan keluhan gatal, ketombe, dan rambut rontok.

Terapi ini dilakukan selama empat pekan, ternyata masing-masing pasien merespon baik sekali terapi ini. Gatal dan ketombe mereka hilang selama satu minggu, sedangkan penyakit-penyakit kulit sembuh dalam jangka waktu dua minggu.369)

Benarlah firman Alloh Ta’ala, “Dari perut lebah itu keluar minuman yang beraneka ragam warnanya, di dalamnya terdapat kesembuhan bagi manusia.” (An-Nahl [16] : 69)10. Madu dan Pengobatan Kencing Manis370)

Madu bisa menurunkan kadar gula di dalam darah para pengidap penyakit diabetes. Bukti-bukti menguatkan bahwa di dalam madu terdapat unsur oksidan yang menjadikan asimilasi gula lebih mudah di dalam darah, sehingga kadar gula tersebut tidak terlihat tinggi.371)

Madu merupakan nutrisi kaya vitamin B1-B5-C, di mana para pengidap diabetes sangat membutuhkan vitamin-vitamin ini. Madu mengandung sekitar seratus unsur yang berbeda-beda yang tergolong sangat penting bagi tubuh manusia, khususnya bagi para pengidap diabetes.372)
Manfaat madu ini bisa dipastikan bila penyebab kencing manis bukanlah tidak adanya insulin sama sekali, melainkan sulitnya menstimulasi sel-sel yang memproduksi insulin di dalam darah. Dalam kondisi seperti ini, sesendok kecil madu373) akan menambah cepat dan besar kandungan gula dalam darah, sehingga akan menstimulasi sel-sel pankreas untuk memproduksi insulin. Tapi, pengidap kencing manis harus melakukan analisis darah sebelum dan sesudah meminum madu, untuk menentukan takaran yang diboleh-kan untuknya di bawah pengawasan dokter.
___________________________________
366) Shohîhu `l-Bukhôrî (5680).
367) Shohîhu `l-Bukhôrî (5702).
368) Muttafaqun ‘alaih : Bukhôrî (5684) dan Muslim (2217).
369) Artikel Asrôru `l-‘Asal Tatajallâ fi `th-Thibbi `l-Hadîts, Dr. Hassân Syamsu Bâsyâ, Hai’atu `l-I‘jâzi `l-‘Ilmî fi `l-Qur’ân wa `s-Sunnah, edisi kelima belas, 1424 H.
370)At-Tadâwî bi ‘Asali `n-Nahl, ‘Abdul Lathîf ‘آsyûr, hal. 94.
371) Buku Syafâkallôhu wa ‘آfâka, ‘Alî Rôwî.
372)Ath-Thibbu wa `n-Nahl, Dr. Na‘ûm Pitrovitsm, diterjemahkan oleh Dr. Ibrôhîm Manshûr Syâmî, hal. 90.
373)Harap diperhatikan supaya madu yang diminum benar-benar alami, tanpa campuran makanan lebah yang disediakan oleh para peternak madu, misalnya gula dan jeruk yang biasa mereka sediakan untuk makanan lebah.
Read More.. Read More..